Postingan

Menampilkan postingan dengan label Rohani

TUHAN BAGI SEMUA UMATNYA

Di seluruh dunia, juga di antara kita di Indonesia maupun di tengah Paguyuban Gereja kita, ada banyak pendapat; termasuk yang menyentuh sikap religius. Dengan mengikuti sikap yang terpapar dalam Lk 9:46-50, kita diajak bersyukur bahwa Sejak Kitab Kejadian dan menurut Sang Kristus, Tuhan mencintai semua dan segala. Juga Pewarta Kabar Gembira tersebar di segala arena. Para Rasul sudah diundang untuk "Jalan Bersama Guru Nasaret" mewartakan Kerahiman dan Cintakasih Ilahi. Roh Cintakasih memang sudah melingkupi segala dan semua sejak Kej 1:2. Yoh 20:22 menunjukkan, bahwa Kristus yang bangkit memberikan Roh kepada semua untuk segala cinta. Marilah kita berdoa: "Allah limpahilah kami dengan Roh Kasih".

Berkebun dan Berbuah

Gambar
Di masa pandemi ini banyak orang yang mempunyai kegiatan berkebun. Saya membaca sebuah buku tentang berkebun dan memperoleh sebuah nasihat yang bagus, "Untuk mendapat hasil yang baik, rawatlah tanahnya, dan tidak perlu khawatir dengan tanamannya."Jika tanahnya bagus, setiap benih yang ditanam pasti berakar dan bertumbuh. "Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." (Lukas 8:15) Kita tidak dapat membuat diri kita sendiri bertumbuh, sebagaimana kita tidak dapat memaksakan pertumbuhan benih dikebun kita. Namun kita dapat memelihara dan memupuk tanahnya agar menjadi tanah yang baik, dengan menjaga hati kita tetap terbuka untuk mendengar dan mau taat melakukan firmanNya, maka akhirnya kitapun akan menghasilkan buah kebenaran. Tuhan Bersamamu.

The future starts from now.

Gambar
Pada suatu hari seorang pemuda miskin sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ia mencari dan mendapatkan seorang pemuda lain yang tengah bergumul untuk melepaskan diri dari lumpur yang dalam,  semakin pemuda itu bergerak semakin terperosok ke dalam. Lalu pemuda miskin tadi berusaha kuat untuk menolong, sehingga pemuda terperosok tadi dapat diselamatkan dan segera diantar pulang ke rumahnya. Ternyata si pemuda yang di tolong adalah anak orang kaya. Ayah si pemuda tadi sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya dan hendak memberikan uang. Tetapi pemuda miskin itu menolak, ia berkata, "Sudah selayaknya sesama manusia saling tolong menolong jika dalam kesusahan". Maka sejak saat itu di antara mereka terjalin persahabatan. Pemuda miskin itu mempunyai cita-cita  menjadi seorang dokter, namun tidak ada biaya. Lalu sang ayah pemuda kaya, sebagai bentuk balas budinya, menyekolahkan sehingga pemuda miskin itu