Di Persimpangan Takdir
Pada jalan sunyi, dua arah bertemu, Kesuksesan yang datang seperti bayu, Menepuk pundak, menggurat senyum penuh makna, Namun tak ada janji ia akan lama. Seperti cahaya mentari di balik awan, Kadang dekat, kadang menghilang dalam kelam, Mengajak kita berlari dan berharap, Tapi bukan milik abadi, bukan akhir kisah kita tetap. Di sisi lain, kematian menanti tenang, Bukan ancaman, hanya kepastian yang datang. Ia memeluk dengan damai, tanpa kata, Mengakhiri lelah, menutup mata. Kesuksesan dan kematian, dua sahabat rahasia, Yang saling berbisik di telinga kita. Tak peduli mana lebih dulu tiba, Yang penting langkah kita penuh makna. Maka, hidup tak sekadar soal menang atau tamat, Tapi bagaimana kita berdamai dengan semua akhir dan awal. Karena takdir tak memilih di mana kita berhenti, Hanya kita yang bisa membuat setiap detik berarti. Agustinus T