Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Di Persimpangan Takdir

Gambar
Pada jalan sunyi, dua arah bertemu, Kesuksesan yang datang seperti bayu, Menepuk pundak, menggurat senyum penuh makna, Namun tak ada janji ia akan lama. Seperti cahaya mentari di balik awan, Kadang dekat, kadang menghilang dalam kelam, Mengajak kita berlari dan berharap, Tapi bukan milik abadi, bukan akhir kisah kita tetap. Di sisi lain, kematian menanti tenang, Bukan ancaman, hanya kepastian yang datang. Ia memeluk dengan damai, tanpa kata, Mengakhiri lelah, menutup mata. Kesuksesan dan kematian, dua sahabat rahasia, Yang saling berbisik di telinga kita. Tak peduli mana lebih dulu tiba, Yang penting langkah kita penuh makna. Maka, hidup tak sekadar soal menang atau tamat, Tapi bagaimana kita berdamai dengan semua akhir dan awal. Karena takdir tak memilih di mana kita berhenti, Hanya kita yang bisa membuat setiap detik berarti. Agustinus T

simponi dibawah Badai

"Simfoni di Bawah Badai" Gemuruh langit membelah malam, Kilatan petir menari dalam kelam. Rintik hujan berderai tak tertahan, Menitip pesan dari awan yang muram. Badai melantun, suara alam berontak, Pohon-pohon bergoyang dalam taktik tak tertakar. Denting air menghantam atap-atap rapuh, Seolah langit menumpahkan rindu yang penuh. Di sela guntur, ada senyap yang terselip, Sesaat waktu berhenti, rasa tak terlipir. Aku memandang, menerka makna taufan, Seperti jiwa mencari pegangan di lautan. Namun badai tak selamanya berdiam, Ada pagi setelah gelap tersimpan. Begitu pula hidup, terempas dan terjal, Tapi selalu ada terang yang setia menyusul. Jadi biarlah petir mengaum sepuasnya, Hujan menari dan badai menggila. Kita kan tetap di sini, teguh dan berani, Menunggu reda, sambil mencipta harmoni.