simponi dibawah Badai

"Simfoni di Bawah Badai"

Gemuruh langit membelah malam,
Kilatan petir menari dalam kelam.
Rintik hujan berderai tak tertahan,
Menitip pesan dari awan yang muram.

Badai melantun, suara alam berontak,
Pohon-pohon bergoyang dalam taktik tak tertakar.
Denting air menghantam atap-atap rapuh,
Seolah langit menumpahkan rindu yang penuh.

Di sela guntur, ada senyap yang terselip,
Sesaat waktu berhenti, rasa tak terlipir.
Aku memandang, menerka makna taufan,
Seperti jiwa mencari pegangan di lautan.

Namun badai tak selamanya berdiam,
Ada pagi setelah gelap tersimpan.
Begitu pula hidup, terempas dan terjal,
Tapi selalu ada terang yang setia menyusul.

Jadi biarlah petir mengaum sepuasnya,
Hujan menari dan badai menggila.
Kita kan tetap di sini, teguh dan berani,
Menunggu reda, sambil mencipta harmoni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELASI IMAN DAN KEBUDAYAAN DALAM TERANG DOKUMEN KONSILI VATIKAN II GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 57

Cerpen: Kain Tenun Rindu

Kepadamu, yang Selalu Kudengar