Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

BERLEBARAN DIKALA PANDEMI COVID-19

Momen lebaran tahun di terasa "ada yang hilang" karena perayaannya di tengah pandemi COVID-19, sungguh sesuatu yang benar-benar baru bagi masyarakat indonesia yang p Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah pada Minggu (24/5) hari ini. Rata- rata masyarakat indonesia saat ini khususnya buruh migran yang bekerja pada perusahan-perusahan swasta, harus menyambut bulan ramadan yang penuh berkah ini sendirian tanpa ada sanak saudara kerabat kenalan seperti lebaran sebelumnya. Seorang pekerja buruh migran bernama Nurhadiawati mengaku sangat sedih bila lebaran tahun ini dirayakan sendirian, lebih menyedihkan lagi menurutnya segala Akses transportasi maupun pos jaga keluar dan masuk perusahan tempatnya bekerja ditutup dan sanak saudara yang sering bersilaturami kini hanya bisa melalui komikasi via Telpon dan WhatsApp. Wati mengungkapkan bahwa dirinya selalu terhibur ketika menyambut lebaran, namun kali ini dirinya sendirian mendekap di kamar mess dan mejalankan ibadah sendirian, dirinya men

RINDUKAN SUNYI

Gambar
Rindu itu berat, sepi itu sunyi, rinduku berat itu karena kamu tak berada di sisiku. Membuatku sepi tanpa suaramu yang membuatku semakin sunyi tanpa canda dan tawamu. Rinduku tersesat tak tau entah untuk siapa dan tentang siapa sosok yang dirinduhkan. Aku semakin tak mampu menguraikan itu semua, semakin aku mencoba membuang kerinduanku semakin aku tak mampu, tak sanggup rasanya rinduhku ini terus-terus merinduhkannya. Rinduhku sunyi bagikan aku berkelana ke tempat yang sesungguhnya bukanlah tujuan kerinduaanku. Bersabarlah adalah jawaban yang pasti tapi sampai kapan terus bersabar, karena bersabar dan menungguh adalah hal yang paling menyakitkan. Wasalam….. Nunukan 7 Mei 2022

Kilas Balik "KENANGAN"

Gambar
Kini kau telah menelantarkanku di barisan yang paling terdepan, dengan pecaya diri penuh kau permainkan peran cintamu dengan penuh kepalsuan, sementara aku disini menyaksikan semuanya dengan kepolosanku yang telah kau nodahi oleh berbagai ego yang nyata. Sempurnakan saja peranmu, biarkan aku dan kamu menjadi musuh dalam sejarah dan biarkanlah bahagiamu terlarut dalam prasangka kecilku dan bahkan kita telah menjadi selembar kenangan yang engkau tulis dan tersimpan diatas lemari berdebuh dan kumuh akibat kurangnya penengokan dan tertelan kisah, Namu mengapa engkau masih saja membenci kepergianku yang telah engkau restui sebelumnya. Tideng pale, 5 februari 2019 G.T.