Postingan

Di Persimpangan Takdir

Gambar
Pada jalan sunyi, dua arah bertemu, Kesuksesan yang datang seperti bayu, Menepuk pundak, menggurat senyum penuh makna, Namun tak ada janji ia akan lama. Seperti cahaya mentari di balik awan, Kadang dekat, kadang menghilang dalam kelam, Mengajak kita berlari dan berharap, Tapi bukan milik abadi, bukan akhir kisah kita tetap. Di sisi lain, kematian menanti tenang, Bukan ancaman, hanya kepastian yang datang. Ia memeluk dengan damai, tanpa kata, Mengakhiri lelah, menutup mata. Kesuksesan dan kematian, dua sahabat rahasia, Yang saling berbisik di telinga kita. Tak peduli mana lebih dulu tiba, Yang penting langkah kita penuh makna. Maka, hidup tak sekadar soal menang atau tamat, Tapi bagaimana kita berdamai dengan semua akhir dan awal. Karena takdir tak memilih di mana kita berhenti, Hanya kita yang bisa membuat setiap detik berarti. Agustinus T

simponi dibawah Badai

"Simfoni di Bawah Badai" Gemuruh langit membelah malam, Kilatan petir menari dalam kelam. Rintik hujan berderai tak tertahan, Menitip pesan dari awan yang muram. Badai melantun, suara alam berontak, Pohon-pohon bergoyang dalam taktik tak tertakar. Denting air menghantam atap-atap rapuh, Seolah langit menumpahkan rindu yang penuh. Di sela guntur, ada senyap yang terselip, Sesaat waktu berhenti, rasa tak terlipir. Aku memandang, menerka makna taufan, Seperti jiwa mencari pegangan di lautan. Namun badai tak selamanya berdiam, Ada pagi setelah gelap tersimpan. Begitu pula hidup, terempas dan terjal, Tapi selalu ada terang yang setia menyusul. Jadi biarlah petir mengaum sepuasnya, Hujan menari dan badai menggila. Kita kan tetap di sini, teguh dan berani, Menunggu reda, sambil mencipta harmoni.

TETAPLAH MENJADI NAKODAHKU

Gambar
Untuk saat ini Terimakasih ayng... Perahu yg kita Dayung bahkan masih di tepi, memang Tujuan masih jauh. Tapi semoga perahu yang kita naiki tidak karam ditengah perjalann yg jauh. Dan tetaplah menjadi Nahkodanya tanpa memberikan Tumpangan kepada orng lain. i love u ayng Istrimu

Cerpen: Kain Tenun Rindu

Gambar
Di bawah naungan pohon yang rimbun, seorang ibu duduk di depan alat tenunnya. Matahari sore memancarkan sinarnya, memberi kehangatan yang samar pada kulitnya yang keriput.  Namanya Ibu Helena, seorang wanita yang telah menjalani kehidupan panjang dengan keteguhan hati.  Di dep annya, terbentang benang-benang warna-warni yang dia susun dengan cermat menjadi kain tenun. Setiap helai benang yang dia tarik seakan membawa kisah dari masa lalunya sampai kisah cinta, kehilangan, dan ketabahan. Sudah sebelas tahun berlalu sejak suaminya, Bapak wayo dipanggil oleh Yang Mahakuasa. Hari itu, tanggal 16 Februari 2013, menjadi hari yang mengubah hidup Ibu Helena selamanya. Bapak wayo jatuh sakit dan berhujung ke pangkuan ilahi tak lain ibu Helena bersama anak dan keluaga menerima kenyataan pahit itu.  Dalam sekejap, sosok yang selama ini menjadi sandarannya pergi untuk selama-lamanya. Hati Ibu Helena remuk redam, namun dia tahu, sebagai ibu rumah tangga yang kini sendir...

Di Balik Senyuman

Di balik senyuman yang tulus merekah,   Tersimpan cerita tentang kekuatan dan kasih sayang,   Dalam sorot mata yang hangat dan jernih,   Tersirat harapan dan keindahan hidup yang tak tergantikan. Rambutmu yang bergelombang, menyatu dengan angin,   Seperti ombak yang membawa pesan dari lautan,   Menyingkap setiap helai kisah yang pernah kau lalui,   Menguatkan diri, menapaki hari demi hari. Kaos hitammu sederhana, namun penuh arti,   Bercerita tentang keberanian dan perjuangan diri,   Melambangkan semangat juang yang tak pernah padam,   Menjadi cahaya dalam setiap langkahmu ke depan. Dalam senyummu, ada kehangatan yang tak terhingga,   Seperti mentari pagi yang menyapa dengan lembut,   Membawa kebahagiaan dalam setiap detik yang berlalu,   Menghiasi dunia dengan cinta dan keindahan hatimu.  Puisi ini untuk dirimu, yang menyimpan kekuatan,   Menjadi inspir...