TEMAN BAE




TEMAN BAE
Oleh Agustinus Tapon _http://ghenjothapon.blogspot.com




Warna kuning kemerahan terhalang oleh segumpalan awan hitam yang menutupi langit bagian barat, menghalangi cahaya matahari senja yang memancarkan keagungannya yang maha indah. Angin senja membelai daun-daun cemara yang menghasilkan suara yang bernyanyi tentang banyak hati yang sepih. senja begitu akrab mengenal kesunyian dan menciptakan ketakutan akan sunyi.
Disela-sela kesibukan soreh, tepat menjelang matahari pulang keperaduannya, aku merenung kembali alasan mengapa aku datang kesini. ya jika engkau setujuh takdir membimbingmu, apabila tidak takdir memaksa....Mina kalau kamu ada disini diujung Jembatan Muara Pantai Cemara Mangkupadi mungkin hanya kamu yang bisa membaca guratan-guratan mimpi yang belum sempat tertumpas.
Deringan telpon dari seorang gadis yang telah lama menjadi ratu dihatiku, masih kusimpan dan kuyakini penjajah hati bernama rindu  ada didalamnya selalu menyeretku bertemu dengannya. Aku pun tak tahu apakah ini akan menjajahku atau hanya sekedar luapan keinginan untuk sekedar bercakap-cakap pada kenangan yang masih tertinggal diantara garak-garak awan disuatu senja yang pasti dayanya menyeret semua hasratku untuk sekedar bersendau gurau pada kisah yang masih  tertinggal........salam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELASI IMAN DAN KEBUDAYAAN DALAM TERANG DOKUMEN KONSILI VATIKAN II GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 57

MajasKu

grow old with you