Agustinus Tapon

        Oleh: N.T Dari ibu teruntuk anaku di tanah rantau Nak.... Jika esok ibu sudah menua Ibu tidak butuh apapun Selain waktumu untuk ibu Ibu lelah nak.. Sendirian merindu Dan kamu sudah terlalu lama Tak pulang-pulang juga nak Pulanglah ke gubuk tua kita nak Ke kampung halamanmu Tempat lahir dan hidup masa kecilmu Ingatkah kau akan ibumu nak? Ibu sudah semakin tua Mata ibu sudah semakin rabun Melihat foto-fotomu yang terpajang di dinding kamarmu Pinggang ibu sudah mulai sakit-sakitan Untuk pekerjaan di dapur Sedangkan ibu  Masih haeus menenun Mencari kayu bakar untuk bertahan hidup Ketika uang bulanan kadang terlambat  Kadang kamu lupa mengirimkan untuk ibu Tapi lebih dari itu Ibu kesepian nak Sangat kesepian tanpamu nak Dan cucu-cucu ibu Ibu sendiri menahan keluh Menghabiskan sisa-sisa hari ibu Dan itu sungguh berat Apalagi sejak ayahmu Pergi meninggalkan kita Kamu tidak ada disini Di saat hari-hari terakirnya Ibu harap saat ibu pergi  kamu disini nak Biar ibu bisa pergi

Hey..... Engkau... Yang tak perna alpa Namamu terus kusebut-sebut Engkau.... Yang secara diam-diam Rutin kubuka berand facebook dan instagrammu  untuk sekedar memastikan kabarmu Dan hatiku merasa lega Ketika melihatmu baik-baik saja  Dan aku makin bersemangat  Untuk terus mendoakanmu Ketika melihatmu nampak bahagia Dan berharap tawa senyum bahagiamu itu tak perna tanggal dari wajahmu Bahkan saking terparahnya aku egoku sesekali dengan genit mengusik Agar aku mengemis kepada tuhan Segera menguba kesendirian ini  Menjadi keajaiban surga Seperti pertemuan purnama Kisa cinta sejati dalam novel-novel klasik  Kekuatan doa mampu menemukan alasan Hari-hariku pilu dan sendu  Menjelma indah, berwarna  Ketika tiba-tiba saja  Tuhan mempertemukan sekali lagi aku denganmu Maka..... Dalam nama tuhan yesus Semua yang pahit dan getir Hilang seketika Terurai kisah manis dalam kejutan kudus Hadirmu dalam kisa ini Bagai kisah dalam drama-drama korea Namun.... Mungkin tuhan sedang i