MajasKu

 


Aku tidak bisa marah, karena bagiku kau adalah anugerah terindah yang mendekap barisan hariku penuh bahagia tumpah ruah. Sepotong senyum yang kau titipkan pada arakan senja, menghapus kesalku jadi tawa merekah, dan rinduku tiba-tiba dipenuhi keindahan yang berlimpah."

"Inikah sebuah pertanda? Pertama kali tatapku yang bergulir nyata pada beningnya matamu, telah memasung bahagiaku tanpa ampun. Tak peduli seberapa lemah getar itu menyisir kalam batinku. Aku hanya tahu, ada rindu yang kujaga untukmu."

"Mengenalmu adalah anugerah. Menyakitimu serupa larangan. Pertemuan menjadi kebahagiaan."

“Kamu itu majas, terlihat rumit dan lain. Tapi penuh keindahan.”

“Kamu sangat populer di kepalaku. Bahkan saat aku tidur, kepalaku tetap disibukkan olehmu. Karena kamu selalu singgah dalam mimpiku.”

Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar di telingamu lagi, percayalah doaku akan setia memeluk jiwamu hingga malam yang menyendiri."

"Senja tiba dengan rona bayangmu yang memenuhi semesta, sejauh mataku berkaca, wajahmu seperti lampu cahaya yang memenuhi segala." 

"Terusik rindu yang menelusup di setiap kedip mata. Dua hari menapak jejak bersama, telah memagut getarku tak bersisa."

"Jika ini memang cinta, aku hanya tahu bagaimana cara mengungkapkannya dalam ketelanjangan apa adanya. Dengan segenap raga, hati, dan jiwaku yang mengulum kepasrahan tanpa syarat."

“Di malam yang diisi sunyi, ingin aku memelukmu dengan bermiliar rasa rindu. Kudekap detak kita beradu. Menatap matamu yang syahdu adalah kesukaanku.”

Jangan ragu di kala aku bungkam. Untuk mencintaimu, aku tak mau berucap. Karena kamu adalah syair yang membuatku senantiasa gugup.”

"Lebih dari sekadar memenuhi janji, bersamamu malam ini adalah anugerah yang tidak terkira. Duduk berdua saling menggenggam jemari di tengarai dingin, satu-satu. Bahagiaku telah mematuk nyata."

"Membilas senja bersamamu. Ditimang getar yang diam-diam menjelma tanpa ampun. Selalu meninggalkan jejak rindu yang memikat?"

"Hujan akan selalu bercerita, lewat nada rintiknya. Seperti bait syair rinduku, berharap kelak jatuh menetes di hatimu." 

"Jika mencintaimu adalah mata pelajaran, maka aku akan hadir dan duduk paling depan."

Jika bertemu denganmu adalah takdir Tuhan, dan berteman denganmu adalah pilihan, maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan." 

"Kudobrak pintu hatimu untuk sekadar melihat sisa rindu yang sempat kutitipkan padamu. Ingin kuambil pecahan rindu itu, untuk kurangkai kembali menjadi utuh." 

"Begitu pagi saat jantungku berdegup kencang menerjemahkan isi pikiranku yang ternyata kamu." 

"Senyumanmu adalah detik jarum jam bagiku. Terasa singkat, secepat angin berlalu. Menjadikan dering bel sekolah bagai lantunan melodi rindu."

"Cinta bisa memberikan cahaya pada mata yang sekalipun buta. Ah, biarlah... cinta tak butuh kata-kata melainkan perjuangan




Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELASI IMAN DAN KEBUDAYAAN DALAM TERANG DOKUMEN KONSILI VATIKAN II GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 57

grow old with you