Catatan Terakhir Gadis Desa

 


Foto ilustrasi 


Aku pernah terbelenggu 

dengan sebuah rasa yang menghampiriku

percaya akan ucap manis itu

yang ternyata hanyalah semu.


Aku pernah berharap

pada seorang insan yang pernah menetap

memberiku sebuah asa yang hebat

yang nyatanya hilang dalam sekejap.


Aku pernah begitu menyayangi

membuatku terlena menyikapi

yang tanpa aku sadari

ternyata menghancurkan perasaanku dengan keji.


Kini setelah semua terjadi 

barulah aku memahami

betapa bodohnya aku dikala itu

begitu saja memberimu ruang dan waktu

tanpa mengkaji terlebih dahulu

kemungkinan yang kan terjadi padaku.


Penyesalan kini tiada arti lagi bagiku

karena perih telah menghampiriku

menghuni ruang kalbuku

menggantikan asa indah yang lalu.


Agustinus Tapon 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELASI IMAN DAN KEBUDAYAAN DALAM TERANG DOKUMEN KONSILI VATIKAN II GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 57

MajasKu

grow old with you