Catatan Terakhir Gadis Desa
Aku pernah terbelenggu
dengan sebuah rasa yang menghampiriku
percaya akan ucap manis itu
yang ternyata hanyalah semu.
Aku pernah berharap
pada seorang insan yang pernah menetap
memberiku sebuah asa yang hebat
yang nyatanya hilang dalam sekejap.
Aku pernah begitu menyayangi
membuatku terlena menyikapi
yang tanpa aku sadari
ternyata menghancurkan perasaanku dengan keji.
Kini setelah semua terjadi
barulah aku memahami
betapa bodohnya aku dikala itu
begitu saja memberimu ruang dan waktu
tanpa mengkaji terlebih dahulu
kemungkinan yang kan terjadi padaku.
Penyesalan kini tiada arti lagi bagiku
karena perih telah menghampiriku
menghuni ruang kalbuku
menggantikan asa indah yang lalu.
Agustinus Tapon
Komentar
Posting Komentar