PURNAMA HATIKU YANG RETAK

 Di bawah sinar purnama yang gemilang,

Hati ini retak, tersiksa oleh kenangan lalu.

Pernah kucintai dengan segenap jiwa,

Namun kini hanya tersisa luka dan derita.


Purnama bersinar begitu indah,

Namun hatiku terbelenggu dalam kepedihan.

Bayangmu terpatri dalam setiap sudut ruang,

Menghantui malamku, tanpa henti.


Pernahkah kau merasakan getirnya rindu?

Saat purnama menyaksikan kekosongan di hati.

Detik demi detik terasa begitu lambat,

Menyiksa, mengingatkan akan cinta yang kini sirna.


Purnama hati yang retak ini,

Menyampaikan cerita tentang cinta yang terluka.

Tiada lagi bahagia di setiap senyum,

Hanya kesedihan dan kehampaan yang menguasai.


Namun meski retak, purnama tetap bersinar,

Mengingatkan bahwa ada keindahan dalam luka.

Mungkin suatu hari, purnama akan menyembuhkan,

Hati yang kini terluka dan hampa ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELASI IMAN DAN KEBUDAYAAN DALAM TERANG DOKUMEN KONSILI VATIKAN II GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 57

MajasKu

grow old with you