RENGGANGNYA KATA HATI
Di antara senyap malam yang panjang,
Renggangnya kata hati terasa menyayat,
Seperti dawai yang terputus di tengah nada,
Menyisakan senyap yang menghimpit
Hening merayap, memisahkan ruang di dalam jiwa.
Seakan teriris dalam duka yang merajam
Dalam sunyi malam yang kelam
Di relung hati, luka membeku
Renggangnya kata hati tak terucap
Mengalir dalam bait puisi yang lara
Kau dan aku, terpisah oleh waktu dan jarak,
Bagaikan hujan deras yang tak kunjung reda.
Perbedaan kata, mengiris dalam diam,
Sakit hati menetes dalam pelukan sepi
Puisi ini, bukan sekadar rangkaian kata
Tapi serpihan hati yang tergores.
Seperti bayangan yang tak pernah bertemu,
Renggangnya kata hati, menggugah rindu yang terpendam.
Matahari dan bulan bertatap, namun tak seirama,
Kata-kata terlempar, terombang-ambing di lautan perbedaan,
Renggangnya kata hati, menciptakan jurang yang tak terjamah
Meski kata hati terkoyak dan tersentak,
Diiringi irama kehidupan yang tak terduga,
Kita mencoba merajut, namun langit terasa terlalu jauh,
Namun di dalamnya terbentang peluang untuk bertumbuh,
Ada ruang untuk merajut kembali benang-benang cinta,
Kita berdiri di tepi renggang ini, mencari titik temu.
Mengubah renggang menjadi
simpul kebersamaan yang abadi.
Komentar
Posting Komentar