JEJAK DI SEBERANG WAKTU


Di persimpangan pagi,
mentari mendengus lelah,
Menatap debu yang beterbangan,
tanpa arah. Luruh daun-daun tua,
gugur di pangkuan renta,
Membisikkan cerita masa,
yang tersisa di mata.

Di seberang sungai yang menggurat kelam,
Langkah tertatih, menenteng impian
yang tenggelam 

Pada tepian harapan, suara-suara lirih, Menerawang langit, merajut doa yang gigih.

Waktu renta, namun tetap setia berpacu,
Jejak-jejak renta, berlari melawan pilu.
Mendengus angin
Membawa harum perjuangan,
Luruh bukan akhir, tapi awal kebangkitan.

Debu menari di pelataran senja,
Seolah memahat kisah-kisah yang lupa.
Menenteng rasa,
menyeberang duka ke cahaya,
Pesan dari masa ke masa, abadi dalam jiwa.


AGUSTINUS TAPON

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELASI IMAN DAN KEBUDAYAAN DALAM TERANG DOKUMEN KONSILI VATIKAN II GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 57

Cerpen: Kain Tenun Rindu

Kepadamu, yang Selalu Kudengar