Agustinus Tapon

Walau tak ada bahu untuk bersandar Masih ada telur untuk di dadar Hidup juga butuh sarapan Bukan sekedar harapan Jika nasi bisa membuatmu kenyang Maka Firman Tuhan membuatmu tenang.

                Oleh: agustinus Tapon Karena kasih aku hadir untukmu sobat Karena cinta kuabaikan hikmat dunia Karena rindu ini kuruntuhkan semuanya Demi sinyal untuk whatsAppmu. Menyerah!!!! Bukan solusi. Kehidupan baik ada pada rencanaNya Melepaskan sesuatu yang tersayang Terasa teramat berat ketimbang Menerima sesuatu yang asing bagimu Terkadang cinta takan datang segitunya Melainkan melalui tawa dan kesedihan  Bersama.. Ketahuilah apa yang mesti dihindarkan Dan diberikan Hidup ini mesti ada kesakitan dan sabar Perna terluka atas perbedaan Terluka membuatmu dewasa Terluka yang disengajakan dilakukan Perselisihan bukannya sebuah perbedan Namun tak ada pihak  yang mendengarkanmu dengan baik Menghargaimu dengan sempurna Jika  hubungan tak ada kecocokan Tak ada alasan tuk bertahan Itulah alasan terbaik tuk melepaskanmu

                Oleh: Agustinus Tapon Aku akan menganggap ini sesuatu yang serius... Terimakasih tak terhingga teruntukmu Yang telah menumbuhkan rasa ini Kau pula menguburkannya sedalam ini Dicampakan bagaikan tak berguna Kehidupan teramat bahagia Kini merana tanpa tujuaan pasti Engkau yang kusebut permata Kini kembali bersama basanya hujan Dihangatkan pelukan yang tak ku kenal Sungguh kejam teramat kejam Hingga pembuat luka  Kini menganga yang kedua kalinya. Pergilah.... Temukanlah kebahagiaanmu Aku akan tenang bersama lukaku

                Oleh : Agustinus Tapon Di kala malam datang Di saat itulah aku merindukanmu Layaknya bintang dan bulan yang menerangi malam.  Tak ada hentinya aku menyanjungmu dengan kata-kata.  Sekian lama kupendam rasa ini padamu. Karena cahaya matamu  Dan seulas senyum indahmu Membuatku semakin menggilaimu. Hadirmu membawa warna baru, mengobati lukaku tentang masa lalu dan mampu mengubah kehidupanku. Semoga rasa antara kita takkan pernah pudar bersama sang waktu

        Oleh : Agustinus Tapon Ruang rindu yang kian menyempit Kegundahan yang melulu lanta Terulas senyum yang Mampu menggetarkan Nuansa Sungguh kau sembunyikan lukamu Sayangku ditengah kemerlap bintang Diantara sekat pembatas yang terkuat Tak tahu entah ego orangtuamu Atau skenario bersama Kamuflase yang kudapati Sejujurnya peluru yang kini bersarang Perlahan Kuuraikan bersama air mata Mungkin akan terurai oleh rotasi waktu Pergilah,,,,, Temukanlah kebahagiaanmu Biarkan luka yang ditinggalkan akan puli Dengan  ku isikan bersama kesibukan.  

Apa yang sedang anda pikirkan! Apa yang akan saya lakukan bila saya ingin menyembunyikan isi pikiran dari seluruh kenalan, tetangga, dan teman-teman. Mungkin saya melakukannya dengan pergi ke luar kota! Meskipun saya mampu menyembunyikan pikiran saya dari orang lain, tetapi saya tidak dapat melakukannya di hadapan Tuhan. _Saya perlu memberi perhatian kepada setiap pikiran yang muncul di benak saya._ bukan semata-mata karena Allah mengetahuinya, melainkan karena hal itu juga menentukan karakter saya.  Setiap perkataan dan perbuatan kita bersumber dari dalam hati kita. Semua pikiran yang ada dalam benak berperan dalam membentuk kepribadian, sehingga jagalah selalu pikiran anda. Pikiran yang benar akan membentuk karakter yang saleh. Jangan seperti mereka orang-orang Farisi dan ahli Taurat, "yang mengajarkannya tapi tidak melakukannya." (Matius 23 : 3c) Mari kita lakukan apa yang telah diajarkan. Tuhan Bersamamu.