"Sebatang Karang di Rantau"

 

          "Sebatang Karang di Rantau"


Aku adalah sebatang karang

Tegak sendiri di tengah samudra yang garang

Diterpa angin rindu, dihantam ombak sepi

Tapi tak jua aku goyah, tak jua aku lari

Jauh dari tanah tempat aku berakar

Dari pelukan ibu yang hangat mengakar

Dari tatapan ayah yang diam namun tegar

Dari tawa saudara yang kini jadi kenangan yang mekar

Di rantau, aku belajar menjadi kuat

Menjadi rumah bagi diriku yang penat

Menjadi pelipur bagi hati yang terikat

Pada bayang-bayang masa lalu yang lekat

Malam-malam panjang menjadi sahabat

Sepi menjadi bahasa yang amat lekat

Tapi aku tahu, ini jalan yang kupilih

Meski sendiri, aku takkan letih

Karena suatu saat, di ujung perjalanan ini

Aku akan pulang, membawa mimpi

Dengan dada yang lapang dan hati yang berani

Menjadi bukti bahwa sebatang karang pun bisa berdiri

Aku di sini, di tanah yang asing namun menantang

Menggenggam harapan, menantang gelombang

Sebab meski sebatang karang nampak sendiri

Ia adalah kekuatan, yang tak mudah mati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELASI IMAN DAN KEBUDAYAAN DALAM TERANG DOKUMEN KONSILI VATIKAN II GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 57

Cerpen: Kain Tenun Rindu

Kepadamu, yang Selalu Kudengar