Bayangan di Ujung Senja

 


Di ujung senja yang perlahan redup,

Bayangmu hadir tanpa permisi,

Seperti luka lama yang tak kunjung sembuh,

Mengendap di ruang hati paling sunyi.


Langkah-langkahku terpaku diam,

Menghitung detik yang kau bawa pergi,

Sementara cahaya memudar pelan-pelan,

Menyisakan rindu yang tak pernah habis.


Kau bagai bayangan yang tak bisa kuraih,

Dekat namun selalu menjauh,

Ada namun selalu samar,

Hadir namun tak pernah utuh.


Aku menunggu di batas senja,

Tempat janji-janji hilang tak bersisa,

Mungkin esok kau tetap bayangan,

Atau hanya ilusi yang kian sirna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELASI IMAN DAN KEBUDAYAAN DALAM TERANG DOKUMEN KONSILI VATIKAN II GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 57

Cerpen: Kain Tenun Rindu

Kepadamu, yang Selalu Kudengar